
7 TIPE ORANG YANG PERLU MAKAN PROTEIN LEBIH BANYAK
- Nutrisi
- 07 February 2022
r3actnutrition.com - Protein adalah makronutrien penting yang bertanggung jawab atas rasa lapar dan kenyang Anda, di mana mekanisme ini sulit untuk dikontrol hanya dengan kemauan keras saja.
Umumnya, asupan protein yang direkomendasikan sekitar 15 persen dari total kebutuhan kalori harian.
Ini setara dengan 113 gram untuk pria aktif yang makan 3.000 kalori, atau 83 gram untuk wanita aktif yang makan 2.200 kalori dalam sehari.
Namun, ada beberapa kelompok orang yang mungkin perlu meningkatkan asupan protein hariannya hingga 20-30 persen dari total kalori, bahkan bisa mencapai 35 persen – setidaknya untuk sementara waktu.
Nah, siapa saja yang perlu makan protein lebih banyak? Berikut jawabannya!
7 Tipe orang yang perlu makan protein lebih banyak
Mari simak uraian berikut untuk mengetahui 7 kelompok orang yang perlu makan protein lebih banyak.
1. Orang yang mencoba menurunkan berat badan
Sudah ada sejumlah besar bukti yang menunjukkan bahwa diet tinggi protein efektif untuk menghilangkan lemak.
Ini karena protein lebih mengenyangkan daripada lemak dan karbohidrat, yang artinya Anda akan merasa lebih kenyang saat makan makanan sumber protein.
Ketika Anda merasa lebih puas, secara alami Anda akan makan lebih sedikit, yang pada gilirannya mendorong penurunan berat badan Anda.
Faktanya lagi, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa alasan diet rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan bukanlah karena rendah karbohidratnya, melainkan karena tinggi proteinnya.
2. Orang dengan gangguan metabolik dan gula darah
Mereka yang memiliki masalah metabolik dan gula darah atau diabetes juga merupakan kelompok orang yang perlu makan lebih banyak protein.
Ini karena diet tinggi protein telah terbukti memiliki efek menstabilkan gula darah dan menyebabkan perubahan yang menguntungkan dalam berbagai penanda masalah metabolik, mulai dari sensitivitas insulin, kolesterol dan trigliserida, hingga protein C-reaktif (CRP).
3. Atlet dan orang yang berlatih keras
Bukan sesuatu yang baru lagi bahwa protein selalu menjadi primadona dalam dunia fitness dan kebugaran.
Jika Anda ingin menambah atau mempertahankan massa otot, misalnya atlet ketahanan, angkat besi, CrossFitter, atau Anda sedang berlatih keras dalam rutinitas olahraga, Anda harus mengonsumsi lebih banyak protein.
Pasalnya, protein ekstra sangat bermanfaat, terutama bila dikonsumsi setelah latihan.
Makronutrien vital ini diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Oleh karena itu, protein sangat membantu dalam proses pemulihan dan perbaikan otot setelah latihan yang intens.
Tanpa asupan protein yang cukup, mustahil untuk membangun otot.
4. Orang lansia dan memiliki penyakit kronis
Baik orang lanjut usia maupun orang dengan sakit kronis sering mengalami pengecilan massa otot.
Makan protein lebih banyak pada saat ini dapat membantu mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut, serta mengurangi efek buruk dari penuaan dan penyakit kronis.
Namun, orang-orang di usia 50-an juga rentan terhadap masalah kesehatan, seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi. Jadi, mereka juga harus lebih fokus mengonsumsi sumber protein nabati, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
5. Orang yang berada di bawah tekanan atau stres
Seperti yang telah disebutkan, protein memiliki efek menstabilkan gula darah. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan hipoglikemia atau ketidakseimbangan gula darah lainnya.
Menambah asupan protein, terutama di pagi hari, dapat meningkatkan tingkat energi, mengurangi kegelisahan, agitasi, dan perubahan suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, dan mempertajam fungsi otak.
Jika Anda menderita stres kronis, jaringan di tubuh Anda benar-benar mulai rusak. Kerusakan jaringan ini sebagian disebabkan oleh protein kolagen yang digunakan lebih cepat daripada yang diganti.
Inilah mengapa makan lebih banyak protein sangat penting ketika sedang stres, terutama makanan yang mengandung banyak kolagen.
6. Orang yang menjalani diet vegetarian
Orang yang menjalani diet vegetarian sering kali mendapatkan lebih sedikit protein dari makanannya. Sumber protein yang umum seperti daging, ikan, ayam, dan telur adalah makanan yang tidak disantap oleh penganut vegetarian.
Akibatnya, mereka berisiko tinggi mengembangkan beberapa masalah kesehatan, seperti insomnia, rambut rontok, sarcopenia, demensia, dan lainnya.
Jadi, para vegetarian perlu makan lebih banyak protein, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
7. Orang yang menderita hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid kurang aktif memproduksi hormon tiroid, yang dapat menyebabkan penambahan atau penurunan berat badan yang lambat.
Diet tinggi protein dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan mencapai berat badan ideal, sehingga sangat dianjurkan untuk orang yang menderita hipotiroidisme.
Sampai di sini Anda mungkin masih berpikir bahwa diet tinggi protein itu berbahaya, karena dapat menyebabkan penyakit ginjal dan kanker. Faktanya, ini hanyalah mitos belaka.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan protein hingga 35 persen dari total kebutuhan kalori harian (bahkan lebih tinggi) aman untuk orang tanpa gangguan ginjal sebelumnya – terutama jika Anda memastikan memperoleh cukup glisin dalam makanan Anda.
Terlebih lagi, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan risiko kanker, selama Anda mengonsumsi makanan yang seimbang dan padat nutrisi.
Baca Juga:
Mengapa Protein Penting dalam Diet yang Sehat?
3 Aturan Nutrisi Agar Program Fitnes Berhasil
Inilah 7 Tanda Anda Tidak Mendapatkan Cukup Protein