
APA ITU PEMANIS NUTRITIF? BERIKUT PENJELASAN DAN CONTOHNYA!
- Nutrisi
- 04 January 2022
r3actnutrition.com - Pemanis nutritif sering disebut juga sebagai gula, gula tambahan, atau pemanis kalori, karena memang mengandung kalori. Adapun jenis lainnya, pemanis non nutritif, sangat rendah kalori bahkan tidak mengandung kalori sama sekali.
Umumnya, pemanis nutritif ditambahkan ke dalam makanan dan minuman, atau digunakan untuk meningkatkan rasa dan/atau tekstur makanan.
Namun, perlu diingat bahwa pemanis kalori, seperti gula dan gula alkohol, dapat meningkatkan asupan karbohidrat dan kalori harian Anda dengan sedikit vitamin dan mineral. Inilah mengapa gula dijuluki sebagai 'kalori kosong'.
Jenis pemanis nutritif
1. Gula
Semua gula menyediakan 4 gram karbohidrat per sendok teh, dan setiap gramnya menyumbang 4 kalori.
Ketika dimakan dalam jumlah sedang dengan makanan atau sebagai bagian dari diet sehat secara keseluruhan, gula dianggap baik-baik saja dan tidak menyebabkan masalah khusus bagi orang-orang dengan intoleransi karbohidrat, seperti diabetes mellitus atau resistensi insulin.
Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat berdampak buruk untuk kesehatan Anda.
Terlebih lagi, banyak gula dalam makanan berasal dari gula tambahan (ditambahkan ke dalam makanan sebelum dikonsumsi atau selama pemrosesan), seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS).
Berikut beberapa jenis pemanis nutritif yang dapat Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari:
- Sukrosa: jenis karbohidrat sederhana yang ditemukan dalam gula meja, gula tebu, gula merah, dan gula bubuk. Ini juga merupakan gula utama dalam molase, yang terdiri dari 50% glukosa dan 50% fruktosa.
- Fruktosa atau gula buah: jenis karbohidrat sederhana yang ditemukan dalam banyak tanaman. Gula ini lebih manis daripada sukrosa, sehingga digunakan lebih sedikit sebagai pemanis di sebagian besar resep.
- Dekstrosa: nama lain dari glukosa.
- Gula jagung atau sirup jagung: berasal dari tepung jagung dan mengandung tinggi glukosa.
- Sirup jagung fruktosa tinggi: lebih manis dari sukrosa, dan biasanya ditambahkan ke dalam minuman ringan dan soda.
- Maltosa: jenis pemanis nutritif yang terbentuk dari 2 molekul glukosa dan dapat Anda temukan dalam malt, bir, dan bir putih.
- Madu: terdiri atas 35% glukosa dan 40% fruktosa.
2. Gula alkohol
Gula alkohol adalah sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai pemanis alternatif rendah kalori untuk makanan dan minuman.
Dikenal juga sebagai poliol, ini mengandung sekitar setengah kalori gula. Meski begitu, Anda tidak bisa mengonsumsinya dalam jumlah tak terbatas.
Ini karena gula alkohol mudah diubah menjadi glukosa di hati, terutama ketika gula darah tinggi dan intoleransi karbohidrat Anda di luar kendali.
Selain itu, gula alkohol juga dapat diubah menjadi lemak, sehingga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan jika dimakan dalam jumlah yang cukup besar.
Poliol juga terkenal dengan efek pencaharnya yang kuat ketika dikonsumsi secara berlebihan.
Adapun beberapa jenis gula alkohol adalah:
- Sorbitol: berasal dari glukosa dan mengandung 60% rasa manis sukrosa.
- Xylitol: berasal dari xylose dan 100% semanis sukrosa.
- Isomalt: berasal dari sukrosa dan mengandung 60% rasa manis sukrosa.
- Manitol: berasal dari mannose dan mengandung sekitar 70% rasa manis sukrosa.
- Hydrogenated Starch Hydrolysates (HSH): berasal dari tepung jagung, gandum, atau kentang, dan mengandung 40-90% rasa manis sukrosa.
Pemanis nutritif sudah diakui sebagai generally recognized as safe (GRAS) oleh Food and Drug Administration (FDA).
Meski begitu, konsumsi gula secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Oleh karenanya, Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan asupan maksimum gula sekitar 25% dari total kebutuhan energi harian untuk mencegah masalah kesehatan, termasuk karies gigi.
Baca Juga:
10 Tips Mengurangi Asupan Gula Tambahan
Mengapa Protein Penting dalam Diet yang Sehat?
Tips Memilih Mass Gainer yang Terbaik