
8 MANFAAT WHEY PROTEIN YANG LUAR BIASA
- R3ACT
- 21 February 2022
r3actnutrition.com - Whey protein adalah salah satu suplemen kesehatan terbaik yang ada di dunia, karena para ahli sudah membuktikan khasiatnya yang luar biasa bagi tubuh. Jika Anda masih ragu, berikut kami sajikan 8 manfaat whey protein untuk kesehatan yang didukung oleh penelitian pada manusia.
8 Manfaat whey protein yang luar biasa
Berikut 8 manfaat whey protein untuk kesehatan berbasis bukti dan telah diteliti pada manusia.
1. Sumber protein yang baik dan berkualitas.
Whey adalah jenis protein lengkap dan berkualitas terbaik, karena memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan mengandung semua jenis asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Protein ini juga lebih cepat dicerna dan diserap oleh tubuh daripada jenis protein lainnya. Inilah mengapa whey adalah salah satu sumber protein terbaik yang bisa Anda dapatkan.
Sebagai suplemen, whey juga populer di kalangan binaragawan, atlet, dan lainnya yang perlu mendapatkan asupan protein tambahan.
2. Meningkatkan pertumbuhan otot.
Seiring bertambahnya usia, massa otot Anda pun ikut berkurang. Ini akan mengarah pada penambahan lemak dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Kabar baiknya, latihan kekuatan ditambah dengan konsumsi makanan berprotein tinggi atau suplemen protein terbukti menjadi strategi pencegahan yang efektif. Terlebih lagi, nutrisi yang paling efektif adalah sumber protein berkualitas tinggi, seperti whey.
Ini karena protein whey kaya akan leusin, yaitu asam amino yang paling mendorong untuk proses pertumbuhan (anabolik). Oleh karena itu, protein ini efektif untuk mencegah kehilangan otot terkait usia, serta meningkatkan kekuatan tubuh.
3. Membantu menurunkan berat badan.
Manfaat whey protein selanjutnya adalah membantu menurunkan berat badan.
Studi membuktikan bahwa makan lebih banyak protein dapat meningkatkan kehilangan lemak dengan:
- Menekan nafsu makan.
- Meningkatkan metabolisme.
- Membantu menjaga massa otot.
Bahkan, menurut penelitian, protein whey efektif dalam membakar lemak dan meningkatkan rasa kenyang daripada protein kasein dan kedelai.
4. Mengenyangkan dan mengurangi rasa lapar.
Beberapa makanan memang memiliki efek yang lebih mengenyangkan daripada yang lain, dan ini sangat bergantung pada komposisi makronutriennya (protein, karbohidrat, dan lemak).
Sejauh ini, protein adalah yang paling mengenyangkan dari ketiga makronutrien tersebut.
Namun catat, tidak semua protein memiliki efek yang sama pada rasa kenyang, dan whey protein tampaknya lebih mengenyangkan daripada jenis protein lainnya, seperti kasein dan kedelai.
Inilah yang membuat whey sangat berguna bagi Anda yang perlu makan lebih sedikit kalori dan menurunkan berat badan.
5. Membantu mengobati diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 atau gula darah tinggi adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh gangguan fungsi insulin. Hormon ini seharusnya merangsang penyerapan gula darah ke dalam sel, dan menjaganya dalam batas yang sehat.
Menurut studi, whey protein terbukti efektif dalam mengontrol gula darah, dengan meningkatkan kadar dan sensitivitas hormon insulin. Bila dibandingkan dengan sumber protein lain, seperti ikan atau putih telur, whey tampaknya lebih unggul.
Bahkan mungkin, efeknya sebanding dengan obat untuk diabetes, seperti sulfonilurea. Alhasil, protein whey dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk diabetes tipe 2 secara efektif.
6. Meningkatkan antioksidan alami tubuh.
Antioksidan adalah zat yang bekerja melawan radikal bebas di dalam tubuh, yang artinya ini mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.
Salah satu antioksidan terpenting pada manusia adalah glutathione. Selain dari makanan, senyawa ini juga dapat diproduksi oleh tubuh. Namun, produksinya bergantung pada suplai beberapa asam amino, seperti sistein, yang terkadang pasokannya terbatas.
Oleh karena itu, manfaat whey protein yang tinggi sistein dapat meningkatkan pertahanan antioksidan alami tubuh Anda.
7. Membantu mengurangi peradangan.
Peradangan pada dasarnya adalah respons tubuh terhadap suatu kerusakan dan ini normal terjadi. Namun, dalam keadaan tertentu, ini bisa menjadi kronis dan berbahaya untuk kesehatan Anda.
Sebuah tinjauan besar menemukan bahwa dosis tinggi suplemen whey protein (≥ 20 gram per hari) secara signifikan mengurangi kadar protein C-reaktif (CRP), yaitu penanda utama peradangan dalam tubuh.
8. Membantu menurunkan tekanan darah.
Manfaat whey protein untuk kesehatan juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang mana ini adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Efeknya ini telah dikaitkan dengan kandungan senyawa peptida bioaktifnya, yaitu laktokinin, yang merupakan inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE-inhibitor).
Meski penelitian pada manusia terbatas, beberapa penelitian berhasil menemukan bahwa suplementasi whey protein sebanyak 22 gram selama 6 minggu dapat membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan.
Tidak ada efek signifikan pada tekanan darah jika menggunakan jumlah yang jauh lebih rendah (kurang dari 3,25 gram per hari) dan dicampur dalam minuman susu.
Bagaimana, masih ragu dengan whey protein?
Jika Anda ingin mengonsumsinya, pastikan suplemen yang Anda pilih sumber proteinnya benar-benar 100% whey protein, seperti R3ACT Whey Protein (70% whey protein isolate dan 30% whey protein concentrate).
Selain itu, kandungan gizi R3ACT Whey Protein sudah teruji secara klinis di laboratorium dan mendapat izin edar BPOM serta dijamin kehalalannya oleh MUI.
Silahkan cek katalog produk kami di sini untuk info pemesanan lebih lanjut!
Baca Juga:
Mengenal Jenis Protein dalam Susu R3ACT
Yuk Intip, Begini Proses Pembuatan Whey Protein!
Bubuk Protein Whey vs Protein Nabati, Mana yang Lebih Baik?
Referensi:
- Boirie et al. 1997. Slow and fast dietary proteins differently modulate postprandial protein accretion. Proc Natl Acad Sci U S A. 94 (26): 14930-5.
- Bounous G. 2000. Whey protein concentrate (WPC) and glutathione modulation in cancer treatment. Anticancer Res. 20 (6C): 4785-92.
- FitzGerald RJ, Meisel H. 1999. Lactokinins: whey protein-derived ACE inhibitory peptides. Nahrung. 43 (3): 165-7.
- Frestedt et al. 2008. A whey-protein supplement increases fat loss and spares lean muscle in obese subjects: a randomized human clinical study. Nutr Metab (Lond). 5: 8.
- Frid et al. 2005. Effect of whey on blood glucose and insulin responses to composite breakfast and lunch meals in type 2 diabetic subjects. Am J Clin Nutr. 82 (1): 69-75.
- Kimball SR, Jefferson LS. 2006. Signaling pathways and molecular mechanisms through which branched-chain amino acids mediate translational control of protein synthesis. J Nutr. 136 (1 Suppl): 227S-31S.
- Ma et al. 2009. Effects of a protein preload on gastric emptying, glycemia, and gut hormones after a carbohydrate meal in diet-controlled type 2 diabetes. Diabetes Care. 32 (9): 1600-2.
- Paddon-Jones et al. 2008. Protein, weight management, and satiety. Am J Clin Nutr. 87 (5): 1558S-1561S.
- Paddon-Jones D, Rasmussen BB. 2009. Dietary protein recommendations and the prevention of sarcopenia. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 12 (1): 86-90.
- Pal et al. 2014. Comparative effects of whey and casein proteins on satiety in overweight and obese individuals: a randomized controlled trial. Eur J Clin Nutr. 68 (9): 980-6.
- Veldhorst et al. 2009. Gluconeogenesis and energy expenditure after a high-protein, carbohydrate-free diet. Am J Clin Nutr. 90 (3): 519-26.
- Zhou et al. 2015. Effect of whey supplementation on circulating C-reactive protein: a meta-analysis of randomized controlled trials. Nutrients. 7 (2): 1131-43.