news

GAGAL DIET GARA-GARA STRES? BEGINI PENYEBAB DAN SOLUSINYA!

r3actnutrition.com – Bagi banyak orang, stres bisa berdampak langsung pada berat badan mereka. Entah itu menyebabkan penurunan atau penambahan, efeknya terhadap berat badan bisa bervariasi pada setiap orang.

Dalam beberapa kasus, stres dapat menyebabkan Anda skip makan atau mengonsumsi makanan yang buruk. Bahkan, stres dapat menyebabkan sebagian orang benar-benar kehilangan keinginan untuk makan.

Artikel ini akan memberi tahu Anda bagaimana stres bisa memengaruhi berat badan dan menjauhkan Anda dari 'gagal diet'.

Tanda-tanda gagal diet akibat stres

Stres bisa berdampak pada lebih dari sekadar penurunan berat badan yang tidak terduga, yaitu:

  • Sakit kepala.
  • Otot tegang.
  • Gangguan pencernaan.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kelelahan.
  • Gangguan tidur.
  • Gangguan memori jangka pendek.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Penurunan gairah seks.


Mengapa stres bisa menyebabkan gagal diet?

Ketika Anda stres, perilaku Anda juga akan berbeda dari biasanya, seperti bekerja saat makan siang atau begadang untuk mengejar deadline. Aktivitas ini dapat memperburuk reaksi internal tubuh terhadap stres.

✅ Mempercepat metabolisme

Saat stres, tubuh Anda masuk ke mode "lawan atau lari”, yang memberi tahu tubuh Anda bahwa ia harus merespons ancaman yang dirasakan. Alhasil, tubuh Anda melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol. 

Adrenalin akan mempersiapkan tubuh untuk aktivitas berat dan meminimalkan keinginan untuk makan. Sementara itu, kortisol memberi sinyal kepada tubuh untuk menekan sementara fungsi-fungsi yang tidak penting selama krisis, termasuk sistem pencernaan, kekebalan, dan reproduksi.

✅ Gangguan pencernaan

Karena tubuh menekan aktivitas pencernaan selama respons "lawan atau lari", muncullah sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, seperti:

  • Sakit perut.
  • Maag.
  • Diare.
  • Sembelit.


Bahkan, stres kronis dapat memperkuat gejala-gejala ini dan menyebabkan masalah serius lainnya, seperti sindrom iritasi usus besar (IBD). Inilah yang akhirnya membuat Anda makan lebih sedikit dan berat badan berkurang.

✅ Kehilangan nafsu makan

Stres juga dapat membuat Anda tidak bisa memikirkan hal yang lain. Anda mungkin tidak merasa lapar atau bahkan lupa untuk makan sama sekali saat mengalami stres. Akhirnya, ini berdampak pada penurunan berat badan yang tidak diharapkan.

✅ Memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi

Ketika Anda stres, tubuh Anda akan memproses makanan secara berbeda. Kondisi ini mengganggu fungsi saraf vagus, yang memengaruhi cara tubuh untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan. Akibatnya, terjadi peradangan yang tidak diinginkan.

✅ Membakar kalori

Terkadang, stres dapat memicu gerakan tidak sadar, seperti ketukan kaki atau klik jari. Selain membantu tubuh untuk memproses perasaan stres, aktivitas seperti ini juga dapat membakar kalori.

✅ Gangguan tidur memengaruhi produksi kortisol

Stres memang dapat membuat Anda sulit untuk tidur. Karena Anda kurang tidur, Anda menjadi lesu dan lelah. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi kortisol, yang dapat memengaruhi metabolisme tubuh Anda.

Kapan penurunan berat badan ini menjadi perhatian?

Sering kali, perubahan berat badan ini bersifat sementara dan mungkin kembali normal setelah stres Anda berlalu.

Meski begitu, penurunan berat badan yang tidak terduga atau tidak diinginkan bisa berdampak pada tubuh Anda.

Temui dokter Anda jika Anda kehilangan 5% atau lebih dari keseluruhan berat badan Anda dalam periode 6-12 bulan.

Anda juga mungkin perlu menemui dokter jika mengalami:

  • Penurunan berat badan tanpa mengupayakannya.
  • Sakit kepala kronis.
  • Nyeri dada.
  • Gelisah (on edge) terus-menerus.
  • Ketergantungan alkohol atau obat-obatan untuk mengatasinya.


Cara terhindar dari gagal diet ketika mengalami stres


Jika stres Anda telah memengaruhi kebiasaan makan Anda, maka lakukan beberapa langkah ini untuk memudahkan Anda kembali ke rutinitas secara bertahap. 

  • Setel alarm di ponsel Anda agar makan tepat waktu.
  • Konsumsi camilan tinggi protein atau serat agar nafsu makan Anda terkendali.
  • Konsumsi makanan utuh yang membantu meningkatkan mood dan mengelola stres, seperti jeruk, wortel, sayuran berdaun, biji-bijian utuh, salmon, tuna, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Hindari makanan tinggi lemak dan natrium karena dapat memperburuk stres, seperti gorengan, permen, keripik, minuman manis, atau makanan yang dipanggang.
  • Jika Anda berolahraga, biasakan makan camilan tinggi protein atau karbohidrat sehat setelahnya untuk mengembalikan energi dan mempercepat pemulihan.


Mencukupi asupan nutrisi penting, terutama protein dari makanan saat mengalami stres mungkin adalah hal yang sangat sulit bagi Anda. Maka dari itu, kami juga memberikan Anda solusi yang praktis, nyaman, dan menyehatkan, yaitu dengan mengonsumsi susu R3ACT Whey Protein.

Bisa dibilang, R3ACT Whey Protein memiliki tingkat kemurnian protein yang lebih tinggi daripada produk setara lainnya. Susu ini mengandung 28 gram protein per 35 gram sajian, yang artinya tingkat kemurnian proteinnya mencapai 80%, sedangkan produk whey di pasaran rata-rata hanya sekitar 60-70% saja.

Cukup shake 1 scoop bubuk whey protein dari R3ACT, lalu seduh dengan 250 ml air dingin, camilan tinggi protein Anda ready untuk diminum. Bagaimana, tertarik coba?


Baca Juga:

7 Tipe Orang yang Perlu Makan Protein Lebih Banyak
Inilah 7 Tanda Anda Tidak Mendapatkan Cukup Protein
Sulit Turunkan Berat Badan? Coba Lakukan 10 Kebiasaan Ini!


Referensi:

  • Cleveland Clinic (2020). How Stress Can Make You Eat More — Or Not At All.
  • Geiker et al. 2018. Does stress influence sleep patterns, food intake, weight gain, abdominal obesity and weight loss interventions and vice versa?. Obesity Reviews. 19 (1): 81-97.
  • Healthline (2018). Stress and Weight Loss: What’s the Connection?
  • Mayo Clinic (2021). Unexplained Weight Loss.